CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Translate

Friday 19 July 2013

Game Over

Yang bermain politik di tingkat RT adalah kepala desa. Di tingkat desa adalah camat. Di tingkat camat adalah bupati. Di tingkat kabupaten adalah Gubernur. Di tingkat provinsi adalah Presiden. Di tingkat negara adalah negara yang merasa menjadi pelindung dunia, it must be USA. Assumsi yg terlalu berbau konspirasi memang. Tapi memang begitulah adanya. Dan kita juga merasakannya setiap hari. Seorang mantan staf NSA, National Security America, Edward Snowden, memegang nasib negara adidaya itu. Setelah ia keluar dari pekerjaannya, dan tidak tega dengan apa yg dilakukan "Big Brother", ia membocorkan kegiatan AS yg memata-matai seluruh pengguna internet di dunia, temasuk isi email dan Facebook kita. Kini nasib negeri Uncle Sam ini benar-benar ada di tangan Snowden. Sekarang ia masih terjebak di zona netral internasional bandara Russia, mirip sekali dengan nasib Tom Hank dalam film The Terminal. Menurut Greenwald, seorang jurnalis yang berhasil mewawancarai Snowden, dengan hanya hitungan menit saja, Amerika akan hancur di mata dunia. Kita tunggu saja kisah nyata drama Amerika ini. Siapakah yang akan menang?
"Amerika, waktumu sudah habis, inikan gaya kamu?", begitu kata Arya. USA Game Over?

Indonesia

Di negeri ini tersaji berbagai macam aneka kuliner, dari ala warteg sampai kuliner ala Eropa. Bahkan muncul makanan rasa perpaduan, chinese, Javanese, Ueropean, dsb. Di Negeri ini juga terdapat aneka ragam gaya hidup, gaya Jawa, Sunda, Batak, Amerika, Spanyol, Prancis, Arab, India, Afrika, dsb. Di negeri ini juga terdapat aneka macam agama dan kepercayaan dunia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dsb. Bahkan ada yang memadukannya, dan lahirlah kepercayaan baru. Di negeri ini terdapat aneka macam jenis pemikiran manusia, yang liberal, pluralis, moderat, fundamentalis, dsb. Tidak ada negara seperti Indonesia. Awalnya, penduduk bangsa ini belajar dari negara-negara lain, dari makanan, pakaian, budaya, agama, pemikiran, dsb. Sekarang seharusnya negara-negara lain belajar ke Indonesia. Bagaimana caranya bertahan menjadi negara dengan aneka macam jenis penduduknya yg berbeda-beda.
Tentunnya, semua ada campur tangan Tuhan Sang Maha segala-galanya. Tidak mungkin tidak. Maka kuliner Indonesia suatu saat akan mendunia. Oreg warteg akan seenak pizza Itali. Budaya Indonesia akan mewabah, adat minang akan ditiru di Arab dan di Belanda. Kerukunan umat beragama di Indonesia akan menjadi percontohan negara-negara lain, seperti halnya kerukunan pada masa Nabi Muhammad ketika memimpin madinah. Dalam hal pemikiran, Indonesia akan melahirkan ulama-ulama dunia, yang dulu pernah dicontohkan oleh ulama Indonesia asal Banten, Syaikh Nawawi Al Bantani.
Semua itu tentunya tidak terjadi begitu saja. Prosesnya ratusan, bahkan mungkin ribuan tahun lagi. Syaratnya cuma satu, kita harus sabar dalam menjadi bagian perubahan itu.

Kutipan Kecil

Pelajaran dari perjalanan 3 provinsi dlm 3 hari: Seorang temanku membuat penelitian kecil-kecilan ttg alumni beberapa lembaga pendidikan, ia ambil data acak di daerah jabodetabek. Menurut temanku, yang mendapatkan gelar magister di London UK, kebanyakan lulusan sekolah di Indonesia berjiwa job oriented, alis setelah lulus adalah mencari pekerjaan. Maka lahir dan tumbuh suburlah lembaga-lembaga pendidikan yg menyiapkan siswanya untuk menjadi masyarakat pekerja. Baik tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Bahkan fenomena itu diikuti oleh banyak lembaga pendidikan pondok pesantren, dgn mendirikan sekolah-sekolah kejuruan (baca: job skill), yang sejatinya pesantren menyiapkan generasi pemimpin. Ia membuat perbandingan dengan lembaga pendidikan di Inggris. Menurutnya, kebanyakan pelajar Inggris juga melakukan hal yg sama dgn pelajar di Indonesia. Hanya saja, kebanyakan para pelajar bekerja sambil terus belajar. Biasanya mereka bekerja apapun, dari cuci piring di cafe, hingga pekerjaan2 professional. Yang penting bagi mereka, bisa terus melanjutkan belajar, baik program magister hingga doktor. Jadi, bekerja bagi kebanyakan mereka bukan sebagai tujuan, tapi menjadi bahan bakar untuk terus belajar. Uniknya, cara berfikir seperti itu bukan hanya dilakukan oleh pelajar miskin, tapi mereka yg mempunyai org tua yg kaya juga seperti itu, alias tidak mengenal gengsi. Ya, mereka mengamalkan ajaran kekayaan Robert Tiyosoki untuk berpindah dari quadran kiri ke quadran kanan. Temanku membuat sedikit catatan, di Indonesia juga ada pelajar yang cara berfikirnya seperti pelajar di Inggris, namun jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan mayoritas pelajar di Indonesia. Menurut temanku, pelajar Indonesia yg cara berfikirnya tidak job oriented, kebanyakan mereka menjadi pimpinan-pimpinan perusahaan, pemimpin lembaga nasional, pimpinan perguruan tinggi, mendirikan lembaga pendidikan, dan lainnya dimana ia menjadi pemimpin.
Penjelasan temanku ini membuat saya semakin semangat untuk terus belajar. Tidak usah memikirkan mau jadi apa nanti. Yang penting bekerja dan terus belajar.

Monday 15 July 2013

Filsafat Pendidikan (1)

Aspek Filsafat Pendidikan
Ilmu pendidikan atau Paedagogik, adalah Ilmu yang membicarakan masalah-masalah pendidikan, secara umum menyeluruh dan abstrak Paedagogik selain mengandung jiwa ang teoritis juga praktis. untuk yang teoritis diutarakanlah hal-hal yang normatif, sedangkan yang praktis, menunjukkan bagaimana pendidikan itu harus dilaksanakan. paedogegik sebagai ilmu pokok dari pendidikan dan sesuai dengan jiwa dan isinya, agar dapat tegak berdiri memerlukan landasan filsafat atau setidaknya memilki hubungan dengan filsafat.
1. filsafat pendidikan sebagai sistem
 Filsafat pendidikan yang bersendikan pandangan filosofis menurut tokoh-tokoh tertentu mempunyai sistematika berdasarkan pemikiran tokoh-tokoh yang bersangkutan. Jika bersendikan aliran tertentu maka sistematika yang tersususun dapat mengikuti faktor-faktor pendidikan sesuai sistematika yang terkandung dalam Paedagogik. maka timbullah konsep-konsep mengenai beberapa faktor pendidikan meurut analisme, naturalisme, dan pramatisme.
2. pendidikan dan problemayang bersifat filosofis untuk dijawab dan diselesaikan dengan analisa filosofis.
untuk yang kedua pendidikan perludilihat sebagai proses, dan agar tinjauan dapat dinamis perlu dikembangkan kriterianya. aspek utama dari kriteria ini dapat dianalisa dan berkembangnya sendi ilmu pendidikan. atas dasar inilah dapat dikembangakan  konsep-konsep menurut filsafat pendidikan.
Aspek dan Proses Pendidikan Kecerdasan
Kecerdasan adalah istilah yang melukiskan kemampuan manusia untuk dan melihat problema dan melihat problema serta memecahkannyadengan sukses, merupakan kemampuan untk mempelajari dan menyesuaikan perilaku dengan lingkungan yang umumnya memiliki bermacam-macam aspek dan corak yang berbeda.
Dengan kecerdasan yang cukup, manusia mampu mengetahui hubngan faktor-faktor dan problema satu dan lainya. dengan kecerdasan manusia mampu memberikan sesuatu dengan benar dan tepat.
kecerdasan adalah potensi pembawaaan sejak dilahirkan, perkembangannya tergantung dari interaksi individu dengan lingkungan.

Friday 12 July 2013

Kutipan Malam

Abah, kharismamu memancarkan cinta, tarbiyahmu  indah tak banyak kata, surya dan purnama tauladanmu kepada semesta.
santrimu santun, tekun, menyejukkan tak pandang kasta. umi kepada abah selalu menanti, bertaut mesra, terajut doa dihati.umi dan abah tidaklah pergi. tiap malam selalu munajat hingga menjelang pagi. anak-anak zaman bingung dan linglung, kepada gemerlap dunia kian gandrung.
konflik permusuhan selalu diusung. pemaaf dan kasih sayang sering dipasung. denganjujur langit bertutur santri Bulus halus, sholih nan lentur.
tatkala wahabisme semarak menggempur, bersama abah ibu, dzurriyyah hingga ahli silsilah, hati kami ibarat benteng yang siap tempur.

Tulisan ini didedikasikan kepada sang inspirator Tarbiyah P.P Darussaadah dalam efent bedah film Sang Pencerah dalam memeriahkan Haflah liikhtitam dan khaul KH Imam Muzani dan Hj Asyiroh. Semoga amal semasa hidupnya snantiasa menjadi penerang kuburnya dan pelebur segala dosa-dosa hingga mengantarkan kepada syurga.amin