CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Translate

Monday 21 October 2013

Tips Menulis Kreatif

Selamat pagi sahabat ...

Mungkin, timbul pertanyaan: mau menulis apa? Harus mulai dari mana? Ada banyak jenis tulisan. Kalau biasa membuka-buka surat kabar atau majalah, pastilah ada banyak jenis tulisan yang bisa di temukan. Ada berita, cerpen, cerbung, novel, puisi atau sajak, cergam atsau cerita bergambar, dan komik, juga ada esai atau artikel maupun surat pembaca di tulis seorang warga.
Ada juga jenis tulisan yang sulit di temukan di surat kabar atau majalah, yaitu diary atau catatan harian, dan tentu bukanlah jenis tulisan yang biasa di publikasikan di media cetak. Dan tulisan iini memang hanya berisi catatan pribadi seseorang.
Secara garis besar, unsur-unsur penting dalam tulisan meliputi tema, penokohan, setting, alur/cerita, konflik/klimaks dan ending. Selain enam unsur ini, ada “alat khusus” yang perlu di bahas, yaitu bahasa dan gaya ungkap si penulis dalam mempergunakan bahasa.
Dalam dunia penulisan, tahap pencairan tema dan ide hingga penulisan di sebut sebagai proses kreatif. Atau, proses berkarya. Suatu proses penciptaan seorang pangeran atau seniman. Berikut tips untuk menulis kreatif:
1. Tema & ide
Tema merupakan dasar tulisan. Menentukan tema berarti menentukan apa yang akan di tulis oleh seorang penulis. Tema tulisan akan membantu penulis menunjukkan arah, kemana tulisan itu akan di tujukkan.
Tema tulisan bermacam-macam. Dari segi cerita, tema tulisan dapat di bagi menjadi tema misteri, drama, humor/komedi, dan futuristic (masa depan) atau fiksi ilmiah (science fiction).
Dari segi isi cerita, tema tulisan dapat bermacam-macam. Tema keluarga, tema persahabatan, tema sosial, tema ilmu pengetahuan dan sebagainya. Kita tinggal mencarinya, dan memilih sesuai dengan keinginan.
Setelah tema di temukan, segera carilah ide cerita yang menarik, dan sesuai dengan yang kita pahami dan minati supaya mudah menuliskannya.
2. Penokohan
Dalam sebuah cerita, semakin unik sang tokoh biasanya semakin membuat penasaran pembaca. Semakin banyak pula ide yang di tulis. Jadi jangan segan-segan mencari tokoh yang berbeda dengan tokoh-tokoh yang di tulis penulis lain. Tak ada salahnya secara sadar justru memilih tokoh yang bentuk fisik atau tingkah lakunya aneh.
Apapun, yang penting tokoh itu “nyambung”  dengan tema dan jalinn ceritanya.

3. Setting
Tokoh dalam sebuah tulisan bisa menjadi tokoh utama, pembantu utama dan tokoh pembantu. Tokoh juga bisa protagonis (baik) dan tokoh antagonis (jahat). Sebuah cerita biasanya memang melibatkan dua jenis tokoh itu, protagonis dan antagonis. Karena hubungan dua tokoh yang bertentangan inilah timbul konflik, salah satu unsur yang di butuhkan dalam alur cerita.
Setting adalah waktu dan tempat kejadian. Ketika kita hendak menulis sebuah kisah, kita pasti berfikir, dimana kisah dalam cerita itu berlangsung dan kapan terjadi. Di desa atau kota? Desa dan kota yang benar-benar ada, ataukah khayalan? Di dalam negri atau luar negri? Ataukah malah di negri hayalan? Dan, kejadian berlangsung di masa kini, masa lalu atau masa depan?
Dengan kata lain, meskipun setting pada intinya berarti unsur waktu dan tempat kejadian, tetapi harus di garap dengan baik. Menjelaskan setting dalam sebuah tulisan berbeda dengan menjelaskan setting dalam kartu undangan ulang tahun misalnya.
Setting dalam sebuah tulisan harus mampu mengangkat, menggambarkan, dan menghidupkan suasana. Jadi, ada bagian lain yang juga termasuk bagian dari kelengkapan setting, yaitu suasana.
Setting di buat sedemikian rupa sehingga tidak seperti dalam kartu undangan ulang tahun, yang apa adanya. Ini dilakukan semata-mata untuk menghidupkan tulisan yang kita buat.
4. Alur Cerita
Alur cerita atau plot adalah kejadian atau peristiwa yang berlangsung dalam sebuah cerita dari awal hingga akhir. Alur cerita harus mengalir seperti air mengalir seperti air sungai. Maksudnya, berjalan secara tidak di paksakan sehingga membuat cerita yang kita tulis seakan-akan benar-benar terjadi di depan mata.
 Alur cerita harus di buat sedemikian rupa supaya pembaca tidak bosan. Terkadang dibuat datar (bayangkan pembaca sampai bengong), kadang dibuat naik (bayangkan yang sedang membaca memelototkan matanya karena tercengang), dan kadang dibuat menurun (bayangkan yang sedang membacanya terlihat sedih). Jadi, alangkah baiknya jika alur cerita itu dibuat bervariasi, sehingga emosi pembaca terbawa hanyut dan teraduk-aduk. Terkadang bengong, tersentak kaget, atau menghembuskan nafas berkali-kali.
Alur cerita atau plot ada dua macam, yaitu maju dan mundur. Alur cerita maju adalah kejadian atau peristiwa yang berlangsung secara runtut dari awal hingga akhir.  Sedang alur cerita mundur adalah kejadian atau peristiwa yang berlangsung secara tidak runtut. Tiba-tiba menceritakan masa lalu si tokoh. Tiba-tiba menceritakan alasan si tokoh berbuat sesuatu. Alur cerita seperti ini digunakan untuk menguatkan karakter si tokoh, sekaligus membuat pembaca tidak bosan.
5. Konflik
Konflik merupakan unsur paling penting dalam karya fiksi. Konfliklah penggerak segala unsur dalam tulisan. Tanpa konflik, semua unsur dalam tulisan tidak bergerak. Konflik inilah yang menjadi sumbu sebuah cerita.
Dalam cerita rekaan seperti cerpen, konflik berarti ketegangan atau pertentangan. Pertentangan bisa terjadi dalam diri seorang tokoh. Pertentangan dalam batin, umpamanya. Bisa jadi pula antara dua tokoh atau lebih. Jenisnya bermacam-macam, dan nyaris tifak terbatas. Sumbernya bisa berupa persoalan remeh, misalnya hilangnya jepit rambut. Atau hilangnya karet penghapus. Bisa juga karena persoalan besar, seperti perceraian orang tua.
Ingat, sebuah cerpen menjadi bagus atau buruk bukan karena besar atau kecilnya konflik. Tetapi, lebih pada bagaimana penggarapan, alur cerita, dan penyelesaiannya.
Dalam sebuah cerita, konflik yang dialami tokoh harus bisa diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan bobot konfliknya. Umpamanya, konflik yang dialami seorang anak jalanan. Di jalan raya, aneka konflik pasti dihadapinya. Ada banyak sumber yang mendatangkan konflik. Mungkin sopir mobil yang garang, preman yang suka memeras, kelaparan perut, tak punya rumah untuk tidur dan sebagainya.
Dengan demikian, kalau konfliknya berupa kelaparan dan tiadanya tempat tinggal, bisa saja diselesaikan dengan akhir bahagia. Anak jalanan itu di angkat oleh orang kaya, misalnya. Atau kalau konfliknya bersumber pada mobil-mobil yang melaju kencang, boleh juga diselesaikan dengan akhir sedih. Umpamanya dia tewas karena ditabrak mobil yang supirnya mabuk.
Pada dasarnya, segala hal bisa menjadi konflik, perhatikan adik, kakak, atau teman sekitar. Mungkin saja ada sesuatu yang aneh, khas atau unik. Adik ternyata menyukai warna merah dan kakak memilih warna hitam. Mengapa bisa berbeda-beda? Masing-masing pasti punya alasan. Perbedaan selera pada warna ini saja bisa diolah menjadi sumber konflik, bukan?
6. Penutup Cerita
Sebuah cerita, entah cerpen entah novel, selalu ada akhir ceritanya. Akhir atau penutup cerita inilah yang disebut dengan istilah ending. Sebuah cerita akan merasa hambar jika penutupnya biasa-biasa saja. maksudnya, penutupnya tidak menimbullkan kesan kepada pembaca. Bagian ini penting untuk mengakhiri cerita.
Ending dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ending tertutup, ending terbuka, dan ending special. Ketiga ending ini hanya istilah saja supaya kita dapat mudah memahaminya.
Ending tertutup adalah sebuah penutup yang benar-benar mengakhiri cerita. Misalnya, cerita tentang tokoh utamanya berakhir bahagia, menyedihkan, meninggal dan sebagainya.
Ending terbuka merupakan penutup yang membuat pembaca bertanya-tanya setelah membaca tuntas karena ceritanya seperti belum berakhir. Misalnya, dalam cerita si tokoh di kisahkan jatuh ke dalam jurang dan tidak di jelaskan dia meninggal atau masih hidup. Karena tiadanya keterangan yang memastikan akhir riwayat sang tokoh, pembaca terpaksa bertanya-tanya sendiri.
Ending special yaitu penutup yang menimbulkan unsur kejutan bagi pembaca. Misalnya, dalam cerita di kisahkan pada saat menjelang ending, si tokoh seolah-olah akan sedih, tapi ternyata berakhir bahagia. Atau sebaliknya, penjelasan yang menunjukan si tokoh bakal bahagia di halaman-halaman menjelang ending, ternyata berakhir sedih.
Kita bisa membuat pembaca terkesan dengan tulisan kita jika ending yang dibuat sebagai penutup cerita mengesankan. Syaratnya, buatlah ending yang sulit di tebak oleh pembaca. Atau, mengandung unsur kejutan. Ending juga harus seimbang dengan konflik, atau masalah yang dihadapi si tokoh utama.
7. Bahasa
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan cerita. Bahasa yang digunakan pada setiap cerita, sebaiknya bahasa yang baik dan benar.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai dengan aturan tata bahasa, bukan bahasa percakapan seperti “kenapa kamu tidak pergi sendiri aja?”, kata “kenapa” dan “aja” biasa kita pergunakan dalam percakapan sehari-hari, padahal kata itu tidak baku, yang benar adalah “mengapa” dan “saja”.
Dalam bahasa percakapan juga sering muncul istilah-istilah prokem atau slang, yaitu istilah-istilah atau kata-kata yang “diselewengkan” atau “diplesetkan”. Contohnya kata “najong”, yang merupakan plesetan dari kata “najis”. Pembalikan suku kata yang biasa dilakukan oleh masyarakat malang (jawa timur) juga termasuk slang. Misalnya kata “mas” (kakak) menjadi “sam”.
Dalam cerita, bahasa percakapan dan istilah prokem bukan tak mungkin digunakan. Begitu juga bahasa daerah atau bahasa asing. Syaratnya mesti ada pertimbangan khusus. Misalnya begini. Kita hendak menampilkan tokoh betawi, lengkap dengan ciri-ciri khas kebetawiannya. Termasuk gaya bahasa dan cara bicaranya.
Kalau kebetawian si tokoh itu hendak di tampilkan, penggambarannya sebaiknya lewat dialog si tokoh, bukan narasi (penceritaan) si pengarang.
Terpengaruh oleh gaya penulisan pengarang lain , apalagi yang sudah ternama, tak ada salahnya “meniru-niru” gaya pengarang ternama yang kita sukai. Tetapi satu hal sangat disarankan : jangan pernah menjiplak! Artinya, haram hukumnya untuk meniru 100 persen gaya tutur orang lain. Yang dimaksud menjiplak disini adalah meniru habis-habisan tulisan karya orang lain sampai ke titik komanya.
Percayalah, tanpa menjiplak pun, asalkan tekun berlatih, kita akan menemukan gaya khas kepenulisan kita. Dalam berproses, ciri khas itu akan terbentuk dan ditemukan dengan sendirinya.
Untuk keterampilan bahasa, selain terus dan terus berlatih menulis, jangan lupakan hal lain. Yakni, banyak membaca. Dengan banyak membaca kita bakal mengetahui berbagai gaya ungkap atau gaya bahasa yang dipergunakan oleh media ataupun pengarang atau penulis yang berbeda-beda. Pengetahuan dan wawasan kita tentang banyak hal pun termasuk gaya tutur akan semakin bertambah.
8. Gaya Ungkap
Narasi-Dialog
Yang di maksud deskripsi atau narasi adalah gaya penuturan si penulis. Bentuk narasi dan dialog biasanya digunakan secara bersamaan dalam sebuah cerita. Secara berselang seling, sesuai kebutuhan dan selera digunakan.
Ada ceita yang bentuk deskripsi atau narasinya jauh lebih banyak. Tak sedikit pula cerita yang bentuk dialognya lebih banyak. Dalam hal ini, penulis bebas menentukan mana yang lebih banyak digunakan.
Jangan salah, tak sedikit pula cerita yang praktis sama sekali tanpa dialog. Penulis hanya menggunakan satu gaya ungkap, yakni deskripsi atau narasi. Di dalamnya tetap ada unsur dialog antar tokoh. Tetapi bentuk penulisannya disampaikan dalam kalimat tak langsung.
“Aku”-“Dia”
Gaya penceritaan juga mengenal dua ragam. Pertama menggunakan “aku” sebagai narator (pencerita). Dalam gaya ini, seolah-olah si penulis menjadi “aku” dalam cerita itu. Atau, “aku” dalam cerita itu seakan-akan ya penulis itu sendiri.
Kedua, gaya naratif dengan menggunakan orang ketiga atau kata ganti orang ketiga (“dia”). Dalam hal ini, penulis membuat jarak dengan tokoh-tokoh dalam ceritanya. Si tokoh di tempatkan sebagai “orang ketiga”.
Dalam gaya pertama, dengan “aku” sebagai pencerita, otomatis si “aku” atau “saya” menjadi tokoh utama.
Kedua, gaya naratif penulis menggunakan orang ketiga (biasanya dengan menyebut langsung siapa nama tokoh dalam cerita) atau kata ganti orang ketiga (“dia”, “ia”). Untuk gaya ini, si penulis benar-benar membuat jarak yang jelas dengan tokoh-tokohnya. Penulis menempatakan dirinya sebagai narator atau pencerita tentang sesuatu yang seakan tak melibatkan dirinya.
“Aku”-“Engkau”
Ada juga bentuk lain, yang sekali waktu bisa di temukan dalam cerpen atau novel. Yakni, sebut saja gaya “aku”-“Engkau”. Dalam cara tuturan ini, penulis seolah-olah menempatkan dirinya sendiri – si “aku”- sebagai tokoh utama.
Nah, enam unsur dasar yang diperlukan dalam menulis sebuah cerita sudah dipaparkan. Begitu pula unsur bahasa sebagai alat menyampaikan cerita, dan gaya tutur untuk mengungkapkan cerita.
Sekarang, sudah siap mencoba menulis dengan fun, bukan? Jika sudah, yuk kita mencoba untuk menulis!

'Hujan Doa'

Oktoberku,
Ada dedaunan mengering bersiap gugur terhempas angin
Berjatuhan dihalaman rumahmu

Kala malam menjelang, aku terpekur menatap langit
berharap Dia melihat keresahanku

Kala pagi menjelang, aku bersimpuh menunduk sendu, hilang harap

Lalu matahari bersinar, menghangatkan jiwa yang merasa dingin dan hampa

memberi hangat dengan tulusnya, tanpa berharap semua mata kagum melihatnya atau semua kata terlahir untuk memujinya

Tersadar aku selalu meminta tanpa terpikir untuk memberi

Itu dulu

......
Setelahnya
Doa-doa menuju langit, diiringi pengharapan mereka akan kembali
ke bumi sebagai takdir

Lalu
Tuhan sungguh Maha Pengasih,
Saat ku meminta seorang yang biasa, Dia merelakan Malaikat-Nya untuk menemaniku

Disaat orang menyangka dan sibuk dengan sangkaannya, kau datang bertanya dan percaya.

Disaat orang menyerah dan melepaskan tangan, Kau datang mengulurkan tangan dan mengajariku berjalan.

Kuputuskan

Menjabat tanganMu adalah bentuk berbaik sangkaku kepada Tuhanku.

Semoga inilah hujan doa dari langit,
Yang akhirnya kembali ke bumi sebagai takdir

Semoga ...

Karena kita tak pernah tau..

Saturday 19 October 2013

"Rindu"

Rindu..
Merindumu bagai menghitung biji padi di malam hari saat kantukku tiba
lama dan melelahkan
Merindumu bagai menghitung serpihan sisa meteor yang bergesekan dengan atmosfer
Tak terhitung dan hanya seolah tak ada

Kamu itu bintang, berpendar menari-nari justru disaat malam yang paling kelam
Kamu itu bintangku, menyelusup ke dalam hati menghangatkannya ketika kusangka telah mati

Entah siapa dan dimana
namamu seolah samar karna ku melihatnya dibalik embun sang bola mata
Entah siapa dan dimana
Wajahmu samar karna jauhmu tak tertangkap cahaya
Bentukmu tak tepat jatuh dimana harusnya ia terjatuh

Segalanya masih belum benar
Segalanya masih belum tepat
Segalanya masih belum waktunya

Waktu terus melangkah dengan congkaknya
Meninggalkan aku yang tersengal-sengal mengejarnya
Berharap dia mau menunggu
Waktu menatapku di kejauhan dengan angkuhnya
Dia berkata
Aku takan berhenti berlari sampai waktumu tiba, jangan mengejar aku karena aku takan pernah terkejar
Berbahagialah dengan yang menggenggam tanganmu, bahwasanya pada suatu hari aku akan memisahkan tangan yang saling menggenggam itu

Berhenti, terpaku,
Aku melihat kedua tanganku
Hanya guratan garis tangan yang tampak..

Bintangku aku merindumu
Aku takut usaiku kan tiba sebelum bertemu denganmu

Selamat Bermalam Minggu

 Hi calon Imamku,,

Lagi ngapain kamu disana? masih belum menyerah kan untuk mencariku? sabar yah dan tetap semangat. Karena aku pun akan sabar dan tetap semangat menunggu kamu menemukanku.

Meski tadi sore sempat hujan, akan tetapi cuaca malam ini begitu cerah,
secerah hatiku yang sudah tidak sabar bertemu denganmu,
kamu juga pasti sudah tidak sabar bertemu denganku kan?
Kira-kira kesukaan kita sama ga yah, aku suka banget jalan-jalan, melihat hijau dan sejuknya pemandangan yang baru atau cuma menyusuri pantai sambil mendengar ombaknya.
Mudah-mudahan kamu juga penyuka pantai yah biar kita bisa menikmati lantunan nada yang sama yang terlahir dari ombak-ombak yang sedang jatuh cinta dan gemar saling berkejaran.
Atau mungkin kita memiliki kesukaan dan kebiasaan yang berbeda?
heumm... tak apalah, dengan perbedaan kita bisa saling mewarnai, seperti pelangi yang indah, betah kupandang setiap kali ia muncul memberi senyum pada dunia usai gerimis....

Perbedaan itu seperti warna,
iya...
dari mana asalnya abu-abu?
kalau tidak ada warna putih dan hitam.
aku putihnya dan kamu hitamnya
putihnya aku dan hitamnya kamu melebur menjadi warna baru
Abu-abu...
dan...
Apa kita tahu..
Jika ada putih mengapa Tuhan menciptakan hitam..
Apa kita pernah bertanya..
Jika ada matahari mengapa Tuhan menurunkan hujan..
Itulah hidup..
Hidup tidak hanya memikirkan satu kesempurnaan saja..
Tapi hidup lebih berharga jika kita bisa saling melengkapi..
Bukankah selembar kertas putih tdk akan berarti apa2 tanpa satu goresan tinta..?
Begitu pun dunia, meskipun matahari menjanjikan kehidupan
tapi tanpa setitik hujan kita akan hidup dalam kekeringan..
Itulah kesempurnaan yang sesungguhnya..

Calon Imamku,

Dimanapun kamu berada, semoga kamu sehat-sehat saja yah. dan apapun yang sedang kamu kerjakan semoga selalu sukses. Anak muda harus selalu terus semangat loh. Doaku selalu menyertaimu apapun yang kamu lakukan selama itu baik untuk masa depan kita.

Hari udah sore dan cuaca lagi kurang bagus, pakai pakaian yang bisa melindungi tubuhmu yah dari angin malam yang dingin dan jahat, jangan lupa makan yang teratur, jaga kesehatan dan jangan terlalu sering begadang. Sehat selalu yah jadi aku ga perlu khawatirin kamu..

Udah dulu yah ceritanya hari ini„, Mudah-mudahan Tuhan segera mempertemukan kita yang sudah saling merindukan.

Selamat bermalam minggu, baik-baik disana dan jangan lupa jaga hatimu untuk aku :)

With all the love in the World

Calon Makmum mu

^_^

Thursday 17 October 2013

Love Story 5

Kisah ini saya dapatkan dari seorang sahabat yang saya senang sekali mendengarkannya jika dia curhat kepada saya. Kalau untuk urusan seperti ini, saya lebih memilih menjadi pendengar yang baik. Itulah mengapa saya menulis, karena dengan mendengarkan dan memperhatikan saya akan banyak mendapatkan banyak inspirasi. ^_^
Selamat pagi dear,,,
Semoga kalian masih betah mengikuti 'Love Story' bagian ke lima disini. Nampaknya dalam membina sebuah hubungan memang penting mengetahui dan mempelajari tentang hal ini.
Kisah dari seorang sahabat saya yang belum lama dia melangsungkan pernikahan.Cinta tidak memandang usia, kalian ada yang pernah membaca novel "Cinta Suci Zahrana" mungkin?. Nah, wanita ini bukan dalam tokoh novel tersebut ya dear, hanya saja wanita yang akan saya ceritakan cukup menarik jika kita ambil hikmahnya.
Senja di bukit Margala sudut Kota Islamabad, seorang  wanita berjilbab rapih, mengenakan gamis berwarna Orange dengan jilbab hitam nampak semakin anggun terkena sorot matahari senja di kota pelajar itu. Dia alumni dari pesantren ternama di Jawa tengah, santri putri dan putri dari seorang yang masih memiliki darah keturunan dari kerajaan Majapahit. Konon katanya romonya masih memiliki darah biru dari cucu Narasinghamurti. Kehidupannya biasa-biasa saja layaknya masyarakat di Kota Solo. Solo yang Asri dan membumi, keluarganya masih sangat kental dengan adat jawa yang religius. Meskipun begitu, ketiga anaknya di besarkan di salah satu Pesantren ternama di daerah jawa. Romonya piawai berdagang yang oleh karena itu salah satu putrinya akhirnya harus menempuh study di Quaid-i-Azam University, yang dalam bahasa Urdu disebut Jamiah Qoid A’zam Islamabad Pakistan.
Namanya Roro Anjani Sekar Hayati, dia biasa dipanggil mba Sekar. Usianya sudah dewasa, kegigihannya dalam mencari ilmu mendukung keinginan orangtuanya untuk melanjutkan study Magister di International Islamic University Islamabad yang kini dikenal dengan Quaid -i- Azam. Tiga tahun sudah ia menempuh study di Pakistan, di usianya yang mulai beranjak ke-30 tahun dia masih nampak anggun dan cantik, dengan balutan gamis berwarna orange kesukaannya.
Mba Sekar, bolak balik dari guest house menuju gymnasium center, sibuk mengurus acara kunjungan dari mahasiswa dari Korea. Acara tersebut melibatkan dirinya menjadi panitia pelaksana Acara Seminar Internasional pertukaran pelajar Mahasiswa Korea yang study di Pakistan. 
kebetulan saat itu mba Sekar sedang duduk didepan Guest House menunggu peserta seminar Internasional dari Korea yang akan bersiap-siap menuju ke Gymnasium Center. Mba Sekar dipilih sebagai penerima tamu ia mempimpin para guide dan bergabung dengan guide dari Universitas untuk mengantar kemanapun tamu pergi. 
Sosok mba Sekar memang anggun dan tetap cantik, meskipun tanpa polesan make-up. Meskipun dia cantik begitu bukan berarti dia sudah berpacaran. Dan herannya sampai saat itu sekalipun ternyata mba Sekar belum pernah punya pacar!.
Nah, kenapa kira-kira dia gak punya pacar selama itu?, entahlah ya dear dia sangat rajin belajar mungkin sampai dia males pacaran. ^_^ 
Ternyata diantara rombongan peserta dari Korea yang menjadi ketua Forum diskusi berasal dari Indonesia, dan itu hanya satu-satunya mahasiswa dari Korea ada yang asli Indonesia. Mba Sekar tidak menyangka, bahwa pertukaran pelajar tersebut bakal mempertemukan dirinya dengan Rhea Aditya.
Pertemuan yang tak pernah dia kira, berlanjut kepada silaturahmi yang baik. Tiga bulan setelah acara tersebut mereka sering sharing berdiskusi mengenai cinta dan juga pernikahan. 
Ternyata keduanya sama-sama belum pernah berpacaran, karena prinsipnya adalah pacaran setelah menikah itu lebih indah. Mas Rhea seorang muslim yang taat, ia mampu bertahan lama di Korea hingga mencapai gelar Doktor disana. Saat ini ia menjadi asisten dosen di Hallym College, Mba Sekar mulai kagum dengan sosok mas Rhea yang begitu gigih dengan berbagai kisah hidupnya selama menempuh study di Korea. Hubungan jarak jauh dan perasaan cinta yang mulai bersemi mulai membuat mereka mengambil alih ke jenjang lebih serius.
Komunikasi mereka berlanjut hingga Mba Sekar selesai mengambil program magisternya. Kemudian pulang ke Indonesia. Romonya ternyata sudah menyiapkan calon untuk dirinya 

Wednesday 16 October 2013

Aku Percaya


Bismillahirrohmaanirrohim

Malamku, kali ini ku tak bisa bersamamu lebih nyenyak
Malam, kau tinggalkan aku dengan sesuatu yang tak ku mengerti
Aku tak mengerti dengan kejadian kemarin yang begitu menyita perhatianku
tentang keinginan kecilku makan durian berdua terabaikan
tentang sikapku yang ingin dimanja membuatnya kesal.
Benarkah engkau marah padaku dengan sikapmu yang mengabaikanku?
hanya karena hal itu?
buktinya?
dan kemudian mengabaikan perhatianku begitu saja
mendiamkan kebiasaanku memperhatikanmu melalui HP, juga telfon yang juga diabaikan
dan tentang pertanyaanku mengapa hal itu ia lakukan padaku?
padahal hal aku sangat merindukanmu
itu saja
Aku tau kesibukanmu dengan waktu dan jaringanmu
Sedangkan aku pun tau setiap malam engkau sendiri
dan hanya ditemani koleksi gadget yang engkau miliki
chating dengan siapa malam ini? atau apakah engkau juga merindukanku wahai kamuku?
sama seperti aku merindukanmu,
berfikir positif itu prinsipku,,
meski mencurigaimu juga sempat kulakukan
tapi itu sudah berlalu...
kali ini
sudahlah jangan gengsi
aku percaya jika kamu sedang menahan rindu malam ini
rindumu tertahan egomu
karena kesal kamu tak mau terima telfonku
sudah lupakan masalah kemarin yang membuat kesal
aku percaya kamu dengan kesibukanmu
mencintaimu membuatku semakin kepo
kepo akan kesehatanmu, kepo akan hatimu dan semua tantang dirimu
Cinta itu membahayakan tapi juga menyenangkan, bukankah begitu?
ahh, lagi lagi perasaan itu membuatku  semakin menyayangimu
Aku mohon cukup kali itu saja ya..
jangan lakukan lagi ya sayangku,,
jangan lagi diam terus padaku
tersenyumlah kembali padaku

**************
Pada sujudku malamku
God ibelieve you will make me Happy
If youre destined for me wih him
with our dream in order to run faster.
and i believe God given right way

Sunday 13 October 2013

Raja Dalam Permata Tak Bertahta

Hembusan dingin angin malam ini menghiasi kota hujan
Rintik hujan masih malu terbalut awan
Sinar rembulan remang-remang tertutup rimbunya pepohonan
Hembusan kabut malam menggenggam erat anganku
Terbuai dalam ingatanku berjalan menelusuri kastil kerinduan
Pada kaca yang mulai ber-embun kutatap hembusan dinginnya angin
Makin sunyi dan makin mudah dirindukan
 Seperti halnya aku merindukan kamu
Perintahnya, omelanya, candanya, jailnya, sok taunya, sok dewasanya, sok baiknya, sok manjanya, sok mesranya, dan sosoknya semuanya serba
Terutama tidak mau kalahnya kamu yang meraja dalam kolam kerinduanku
Dan kita yang terpikat…
Kabut kali ini membawa sendu, sendu merindumu yang tak juga usai
Mencoba melampiaskannya dengan menatap kesegala arah yang lalu berujung dijemariku
Disini…
Pada sehelai kertas, melingkar disitu tulisan untuk raja bintang hatiku,
dalam permata tak bertahta
Karena kamu tlah menjadi Raja dalam fikiran dan hatiku mengiyakanya
Tentang pertanyaanmu mengenai impianku disana
dan yang tak kumengerti apa artinya
dan engkaupun masih juga menyimpannya sendiri.
saat itu.
Mewakili ungkapanmu
engkau tersenyum, menatapku dan masih menuggu jawabanku
kali ini kucoba menebak maksudmu pada jawabanku
"kado termanis dari si manis  untuk yang manis, sahabat hatiku"…
kesni…impian kita ada disana.. tempat kita berdua ada di tempat terindah
Lalu…maaf terlambat. kau bilang
tapi kamu yang sok baik juga bilang,
tidak ada kata terlambat untuk sesuatu yang manis dan bahagia disana
kalau tidak, sudah kuberitahu kau dari waktu itu
kini dan bahkan esok hingga kelak
Rindu sudah menjadi penyakit akut, dan rinduku padamu sudah mencapai staduim empat
lalu
apa yang harus kulakukan untuk mengatasi ini?
dan hal apapun yang berhubungan dengan rasa membingungkan dan rumit
itulah mengapa ku slalu berlari berlari dan berlari, hingga tak sadar ku terjerumus terlalu dalam
dan nyatanya aku masih tak sadar dan tetap berlari semakin jauh
sampai  aku terhenti  dan seolah berdiri diatas pasir hisap
susah untuk terlepas kembali, terlena akan hangatnya
ya terlena dalam hangatnya kerinduan, lalu tenggelam dalam kebisuan
Aku mati tanpa jejak
dan
aku tak ingin mati tanpa jejak wahai kamu
aku tak ingin terlena dalam kehangatan yang mematikan
taukah kamu jalan mana yang harus kulewati?
yah. yang tak ada pasir hisap diantaranya.
jika aku ingin berada disuatu Rumah yang terbuat dari gula gula, cokelat dan susu, dialiri sungai, rumput yang hijau dan pohoon sakura, dan bunga bunga di taman di tengah hutan.
disitu ada kamu dan esok
hingga nanti dan nanti
disana kita duduk berdua ditemani gerimis dan secangkir minuman kesukaan kita.
Engkau Raja dan aku ratunya
mimpi dan kenyataan tidaklah beda
bila saja. ^.^

Love Story 4

Bismillahirrahmaanirrohim...
Selamat malam dear..
Sebelum diriku bercerita panjang lebar, alangkah lebih santai jika kita sambil sharing ya dear,,, ^_^.
Disini ada yang tau apa artinya cemburu??? bebas jawab sesuai yang kalian tau ya,,^_^. tunjuk jari dan katakan jawabanmu disini. 'iya saya tau jawabannya'.
Yap. Setidaknya disini akan kita bahas mengenai cinta dan cemburu. Jadi cinta tanpa cemburu itu seperti masakan tanpa garam yah? betulkah begitu?
Bisa jadi bahwa cemburu merupakan bukti adanya rasa cinta, untuk menghindari redupnya cinta, maka cinta menciptakan sesuatu yang dinamai cemburu guna mengingatkan masing-masing pasangan tentang "aku", sehingga keduanya kembali sadar bahwa mereka adalah "dua aku" yang berdialog dan bertemu untuk satu tujuan, bukan 'dua aku' yang dilebur menjadi satu.
Bisa dilukiskan bahwa cinta itu seperti halnya 'gabungan antara harapan dan kecemasan'. Cinta mirip dengan iman, yang berupaya menyingkap tabir kebenaran. dalam konteks bercinta berarti tabir rahasia kalbu kekasih. Upaya terus menerus yang diselingi oleh pertemuan dan perpisahan, oleh kebingungan yang lahir dari keraguan dan keyakinan.
Misalkan begini dear, bayangkan pada suatu keadaan dimana seseorang yang sedang sangat berbunga-bunga dengan rasa cinta yang ada dalam kalbunya. Dia kita ibaratkan dalam keadaan seseorang sedang mendayung ditengah lautan dengan ombak yang hebat, dia yang menjadi nahkodanya. Nun jauh disana sudah mulai nampak pulau yang indah, dengan hamparan pasir putih ditepian pantai. Pulau tempat yang ia tuju sudah hampir ia dapatkan. Rasa bahagia bercampur cemas, karena ombaknya begitu hebat membahana.  Sehingga dalam hatinya dia berdebar-debar berbisik "dapatkah aku sampai ke pulau yang membahagiakan itu?".
Dorongan dan keinginannya untuk sampai ke pulau tersebut membuatnya semakin semangat untuk terus mendayung dan mendayung dengan cepat. meskipun ombak yang hebat terus menghantamnya. Semakin besar harapan ia untuk sampai ke pulau impian dengan perasaan yang terus terpacu, sehingga harapan dan rasa cemas semakin besar, dari situlah maka rasa cinta semakin bergelora.
Bukan bermaksud terkesan lebay ya dear,,, ^_^ . Kembali ke topik.
Antara harapan dan rasa cemas yang kemudian muncul menjadi gelora cinta, semua itu harus seimbang. Karena apabila rasa cemas menjadi melebihi harapan, maka akan lahir rasa cemburu yang berlebihan. Nah dari situlah maka perlahan cinta yang baik akan terkubur. Kemudian jika harapan tidak lagi bergelora maka hangatnya cinta menjadi redup yang pada akhirnya hubungan menjadi terputus.
Rasa takut dan cemas merupakan bagian dari substansi cinta, akan tetapi jangan berlebihan dan jangan tidak seimbang, karena jika berlebih maka cemburu buta akan timbul, cemburu buta yang kaya gimana? :(. Cemburu buta yang teramat sangat, yaitu rasa takut kehilangan cinta dan keikhlasan dari orang yang dicintai. Sejatinya kembali serahkan kepada pemilik cinta. ^_^
Setidaknya kita harus bisa membedakan cemburu, karena ada dua jenis cemburu: yang pertama cemburu yang melahirkan upaya memelihara keutuhan suatu hubungan rumah tangga, serta membendung segala jenis pertikaian yang dapat mneghancurkannya, dan yang kedua yaitu cemburu yang lahir dari ulah "orang ketiga" yang berusaha merebut simpati dan kekasih pasangan. Nah, jika demikian ada cemburu yang beralasan dan ada pula yang tanpa alasan. Ia adalah bukti rasa takut yang berlebih sekaligus merupakan kekalahan bagi dirinya sendiri, karena cinta dan kekhlasan tidak mungkin diraih dengan paksaan atau melalui kecurigaan dan pengawasan. Cinta diperoleh dengan perjuangan, yang diwarnai oleh kebebasan dengan landasan nafas yang terkendali. Untuk kita, kendali itu adalah Agama dan budaya kita.

terimakasih sudah membacanya ^_^

Monday 7 October 2013

Love Story 3 at Wonder Heart

Bismillahirrohmaanirrohim..
Selamat malam dear.. sudah beberapa hari diriku gak sempat nge pos disini. Tapi corat coret masih tetep koq dear... ^_^
Hujan diluar dan hembusan angin malam masih setia menemaniku menyelesaikan  kajian tentang cinta episode ketiga kali ini.



"Bagaimana bisa? sekian tahun jalan berdua jadiannya malah sama dia??" 

Aku membaca kalimat itu dari status terbarunya di Blackberry. Kedengarannya seperti lagi galau sahabatku ini. Terakhir kali aku melihatnya berjalan menuju Kafe kecil di sekitar kampus. Selepas kuliah jam 17.30 sore tadi. Dia nampak terburu-buru dengan tas jinjingnya yang diselipkan disamping lengan badanya yang nampak agak kurus sekarang. Wajahnya nampak lesu dengan balutan kerudung pink muda kesukaanya. Aku melihatnya sambil terus memacu motor kesayanganku. Karena matahari sudah mulai menenggelamkan wajahnya, maka aku tak sempat menghampiri sahabatku. Meski sekedar untuk menyapanya. 

Ting tong ting tong...

Pesan masuk dari Dinda, perlahan kubuka dan kubaca dengan hikmat. Apa yang kukira ternyata benar, Dinda akhirnya curhat melalui chat di BBM. Berkali- kali dia mengirim tanda PING!!!, memintaku untuk segera membalas curhatannya itu. Curhatan Dinda kudiamkan sejenak, lalu kutinggal mengambil air wudhu kemudian shalat isya. Setelah usai shalat isya beberapa saat aku membuka dan membaca Al Qur’an surat Yusuf. Setelah selesai, mukena langsung kulipat, nah sesudah itu baru ku membalas BBM dari Dinda. Hal ini kulakukan bukan berarti aku tidak mau peduli dengan Dinda. Aku hanya mencoba untuk lebih tenang dari sahabatku yang sedang galau saat itu. Berharap agar bisa mengimbangi emosi sahabatku yang sedang bingung dengan masalah yang sedang ia hadapi.

Yap, aku mengenalnya sejak pertama aku masuk di kampus yang kupilih saat itu. Hingga kini, kurang lebih tiga tahun aku mengenal Dinda. Sosok sahabatku yang cantik dan baik menurutku dan beberapa kawan sepermainan kita dikampus. ^_^

Isi pesan Dinda singkat, dia hanya menanyakan kepadaku “Ra,, apa yang harus aku lakukan???” hiks, hiks ditambah emot icon menangis kencang. Kemudian tanda seru sebelas kali dan PING!!! Berkali-kali. Pertanda Dinda memang sedang butuh  kawan untuk curhat dan memberikan solusi yang tepat untuknya. Sejenak ku menghela nafas. Dalam hati ku sebenarnya ingin berbicara langsung dan menyambut isak tangis sahabatku itu dengan pelukan erat. Akhirnya singkat pula aku membalas BBM dari Dinda sahabatku. “ Din,, coba kamu ambil air wudhu dulu,, siapa tau kamu akan merasa lebih tenang..”.

Dinda kembali mengirim emot ikon menangis, dia benar-benar sedih ternyata. Ardi, sahabat karib Dinda ternyata yang menjadi masalahnya saat ini.  Ardi memang hanya sekedar sahabat, tapi Dinda berharap lebih dari sekedar sahabat. Nyesek kan dear.. ^_^

Ardi merasa nyaman berteman dengan Dinda, karena setauku Dinda selalu ada buat Ardi. Hingga suatu waktu ketika Ardi sakitpun, Dinda yang rempong bolak-balik dari rumah ke kosan Ardi hanya untuk mengantar makanan, menyuapi dia makan dan bahkan mencucikan bajunya yang kotor selama Ardi sakit. Segitu dekatnya persahabatan Dinda dan Ardi. Ia begitu akrab, hingga ia fikir Ardi akan mampu jatuh cinta pada Dinda. Hati manusia tidak dapat dipaksa untuk belok ke kanan atau ke kiri. Jauh sebelum Dinda tau Ardi hanya menganggapnya sebatas sahabat, Dinda sudah faham soal itu. Wanita agak sensitif kalau ngomongin hati. Saat kami ngobrol lewat skype, tak henti-henti Dinda terus menangis. 

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Waktu terus berjalan, kemudian Dinda sering ikut ke acara pengajian bersamaku, ikut training, les musik dia juga ikut bergabung mengajari anak-anak panti asuhan, dan Rumah Singgah yang menjadi tempat kunjungan favorit kita selama ini. Yang membuatku salut adalah Dinda sama sekali tidak ingin. Jika Ardi mengetahui perasaan Dinda kepadanya. Jatuh cinta dalam diam, itu yang dilakukan Dinda selama ini. Saat Dinda ke Kafe waktu itu ternyata, Dinda diajak Ardi untuk berkenalan dengan Zahra yang saat itu baru jadian. Zahra cantik memang, dia juga bejilbab dan pandai bergaul. Berbeda dengan Dinda yang sedikit tertutup.

Sore itu sepulang kuliah :
“Ya aku tau perasaanmu Din,, dan kamu tidak mungkin mencegahnya kan? Coba kita koreksi lagi apakah saat kita mencintai seseorang itu sudah ikhlas karena Allah? Toh jika kamu ungkapkan perasaanmu kepada Ardi, apakah pasti ardi akan langsung kembali kepadamu? Sesungguhnya Allah-lah yang memliki hati setiap hamba-Nya. Bisa jadi mungkin kita keliru, bahwa Allah-lah sebenarnya tempat kita berharap, oleh karena itu berharaplah kepada Allah, jodoh gak bakal kemana din..” .
“...iya Ra, aku tak bisa mencegah hubungan mereka, sejujurnya aku sakit hati banget dan tak rela. Tapi ya sudahlah semua sudah lewat, aku hanya mencoba tetap tetap tersenyum merelakan mereka, toh masih banyak yang harus kuperbaiki. Saat ini aku lebih memilih intropeksi diri, agar semakin dekat dengan Allah”. 

Selang beberapa bulan kisah mereka berlalu, ternyata Ardi curhat ke Dinda, kalau hubungannya dengan Zahra telah putus. Sebelum Ardi berangkat Umroh, Ardi sengaja menghubungi Dinda tetap sebagai sahabat. Dia menyesali tentang persahabatannya dengan Dinda yang terasa renggang. Mungkin Ardi merasa bersalah kepada Dinda, dan menyadari bahwa hanya Dinda sahabatnya yang begitu baik selama ini.

Minggu lalu aku bertemu dengan Dinda pada satu acara, dia berkata sambil tersenyum. “Ra.. perasaanku kepada Ardi sekarang tidak lebih sebatas perasaan sebagai sahabat karena Allah. Apapun yang akan terjadi nanti, semua kuserahkan kepada Allah. Aku sangat berterimakasih karena kamu terus menyemangatiku dalam suka maupun duka selama ini Ra..”.

Alhamdulillah dear,, lega dan bahagia aku mendengarnya. Betapa tidak? Sahabatku Dinda sekarang justru telah menemukan hal baru dan pengalaman berharga dalam hidupnya. Dan dia bersyukur dan bertaubat atas apa yang telah dia lakukan selama ini. Kalian tau apa yang terjadi pada sahabatku saat itu?. Ternyata sepulang Ardi umroh, tepat saat kita usai sidang Skripsi. Ternyata Ardi melamar Dinda. Subkhanallah dear... ^_^

Dari kisah sahabatku itu, kita simpulkan mengapa sebabnya Allah menciptakan hati manusia begitu ajaib? Ya itulah mengapa pada fase-fase awal ketika seseorang mengalami cinta yang begitu dahsyat kepada lawan jenis tanpa didasari ikhlas dan tawakkal karena Allah, cinta yang dahsyat itu pula bisa layu dan mati. Namun jika cinta itu karena Allah maka semuanya akan berbeda. Ikhlas dan tawakkal menjadi landasan utama dalam kehidupan. 

Sesungguhnya rasa cinta yang dipendam ke lubuk terdalam jiwa manusia, sehingga bila terjadi sesuatu yang sangat menjengkelkan, maka ketika itu dengan sangat mudah tumpukkan kejengkelan yang tertanam dilubuk hati itu, muncul ke permukaan sehingga cinta yang seketika itu bisa berubah menjadi benci. Demikian yang sering terjadi pada anak-anak remaja, dewasa dan juga orangtua yang menamakan hubungan itu dengan nama “cinta”.

Kita lihat terjemahan Al Qur’an surat Fushilat (41): 34 sebagai berikut:
“Tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang terbaik, maka tiba-tiba orang yang diantaramu dengan dia ada permusuhan (beralih keadaanya) seolah-olah telah menjadi teman yang amat setia”

Nah, ayat diatas menurut redaksi ada kata tiba-tiba dan mengapa (beralih keadaanya) seolah-olah telah menjadi teman yang amat setia?  Jadi kurang lebih jwabannya begini: Perasaan adalah kumpulan dari emosi. Emosi adalah situasi kejiwaan  yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu namun bersifat sementara, sedang perasaan berkaitan dengan suatu objek yang dialami berdasar pengetahuan dan pengalaman. Perasaan adalah kumpulan dari sekian banyak emosi yang terjadi secara teratur dan tertuju pada satu objek. Jiwa manusia yang sangat ajaib, ia merupakan alam kecil, namun mampu mencakup alam besar dengan segala kontradiksi, bahkan menyangkut satu objekpun. Perasaan manusia terhadapnya mengandung kontradiksi. 

“Setiap perasaan betapapun agung dan luhurnya, tetap mengandung benih-benih perasaan yang bertolak belakang dengannya. Perasaan mempunyai logika yang berbeda dengan logika akal. Akal tidak dapat menggabung dua hal yang bertolak belakang, tetapi tidak demikian hati. Karena itu tidak ada cinta tanpa benci, tidak ada pula rahmat tanpa kekejaman.” Demikian menurut Hamid Thaha al Khaysyab, Guru Besar Psikologi Universitas al Azhar, Mesir.  Tentu saja yang dimaksud bukan cinta dan rahmat Ilahi, yang substansinya berbeda dengan cinta dan rahmat makhluk.

Nah, demikian juga dengan yang saling mencintai, khususnya pada fase-fase pertama cinta mereka. Bisa saja cinta yang terbina keduanya, beralih menjadi benci, jika ada sikap dan perlakuan yang dirasakan tidak wajar dari pasangannya dan ketika itu hubungan yang tadinya mesra bisa berubah menjadi konflik seolah-olah mereka adalah musuh yang sangat dibenci. Begitupula sebaliknya. Orang yang tadinya tidak suka berubah menjadi suka dan sebaliknya maka kembali serahkanlah semua kepada Allah dengan istikharah.  Karena jodoh, rizki, dan mati adalah rahasia Tuhan. ^_^


Teh Tika yang udah buat es krim.. terimakasih es krimnya lezat banget. dianterin pulak ^,^ 

Tamu Hati

Dear Tamu Hati,,

Akhirnya dini hari telah tiba, aku yang sudah tidak sabar menuliskan tentangmu harus rela menahan kantuk demi lahirnya surat ini. Hanya pada tengah malam aku bisa merasakanmu dengan utuh, tersenyum mengkhayalkan pantulan bayanganmu di bola mataku saat kamu baru pulang kerja dan  menyapaku. Kapan ya terakhir kali kau menyapaku? baru saja sedetik yang lalu dalam mimpiku, mimpi yang selalu hadir di sadar dan tidak sadarnya aku.

Sebetulnya hari ini aku tidak punya kata-kata puitis untuk bisa disampaikan sebagaimana biasanya aku menggombali dirimu, sekedar melalui sms ataupun telefon. Apa kamu pernah rindu digombali? oleh aku.. Tetiba teringat pada suatu kalimat yang terucap waktu itu, kamu bilang kamu tak tau yang mana sebenar-benarnya aku, gadis jawa dengan bahasa acak-acakan yang pura-pura lugu yang sangat tengil yang kegirangan kaya anak kecil dikasih balon berwarna pink, atau gadis yang menyukai kamu. Aku hanya tersenyum mengetahui hal itu karena sebetulnya keduanya salah.

Aku hanyalah gadis biasa yang memiliki rasa kepada seorang Pangeran Langit dan rasaku untukmu lebih dari sangkaanmu. Aku sudah sangat yakin bila saja kau membaca suratku ini, kamu akan tersipu malu, diam sebentar, mengambil nafas lalu tetap tak berkata-kata. Diam adalah emas, prinsipmu aku tebak, karena diam mu lah kamu menjadi kaya. Atau mungkin kata-kataku terlalu indah sehingga semua kata seolah menjadi tak berarti. Aku memang selalu terlalu percaya diri bukan? *senyummanis*

Membaca kalimat terakhirku pasti kamu hanya geleng-geleng kepala, lalu kembali menyesap segelas minuman favoritmu, favorit kita. ^_^. Entah mengapa kata kita selalu membuatku malu-malu, padahal itu hanya sebuah suku kata yang masih belum memiliki arti khusus. Tapi tetap terasa special setiap terucap bila kita sedang berdua di dalam kepalaku.

Aku sudahi dulu suratku kali ini, kantukku mulai merebahkan diri di kelopak mata.

Selamat Dini hari Tamu Hati

Mimpikan aku malam ini seperti biasa kamu memimpikan aku di malam-malam yang lain

Si Pemilik Hati Yang Merindukanmu