Mentari pagi menyapaku dengan kehangatannya
Menemaniku yang tengah berdiam diri tak kunjung usai
merindukanmu
Tak terhitung lagi berapa banyak waktu yang kuhabiskan
Hanya untuk mengingatmu,Menunggumu menemuiku, Atau sekedar
menyapaku
Kamu itu raja, yang selalu menguasai hati dan fikiranku
November itu cinta dalam pena dan ingatanku
Saat itu pula berduyun duyun untaian kata datang
menghampiriku
Mengusikku untuk menuangkannya pada sebuah cerita, cerita
tentang kita
Kamu itu bintang yang selalu terang dalam setiap malamku
Dan lagi, setiap malam aku masih disini menunggumu
Menunggumu merindukanku saat kamu memanggil sebut namaku
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, seolah olah
bersekongkol untuk mempercepat langkahnya dalam melaksanakan tugas mereka
Rindu itu menyiksaku karena waktu menelanmu didalamnya
Kamu itu mulai berbeda saat lama tak menyapaku
Apa itu hanya perasaanku saja?
Aku ambil cermin dan lama ku menatap diri
dan lagi, apa itu hanya perasaanku saja?
Seperti tinta
yang menetes di atas kapas putih, adanya dia menyebar ke seluruh jiwaku…
mewarnainyaSeperti halnya lagu yang diputar setiap hari, sapanya dia sudah sangat kuhapal… diluar kepala
Seperti halnya mentari di setiap pagi, senyumnya menyentuh hatiku… menghangatkannya
Seperti halnya saat aku melihat indah bumi dari puncak bukit, seperti itulah aku padanya… terkagum-kagum
Apa ini hanya perasaanku saja?
Apa aku sudah terlalu berlebihan?
Lalu semilir angin berhembus menyisip masuk melalui kain yang menutup kepalaku.
Lembut terdengar..
Itu.. Cinta
Dan sungguh aku merindukan adamu
No comments:
Post a Comment