Ungkapan Ulumul Qur’an
berasal dari bahasa arab, yaitu Ulum dan Al-Qur’an. Kata Ulum merupakan bentuk
jama’ dari kata Ilmu, ilmu yang dimaksud disini sebagaimana didefinisikan Abu
Syahbah adalah sejumlah materi pembahasan yang dibatasi kesatuan tema ataupun
tujuan. Adapun Al-Qur’an sebagaimana didefinisikan sebagian ulama adalah
kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW, yang lafadz-lafadznya
mengandung mukjizat, dan ditulis pada mushaf mulai dari awal Surat
Al-Fatihah(1) sampai akhir Surat An-Nas(114). Dengan demikian , secara bahasa
ulumul qur’an adalah ilmu (pembahasan) yang berkaitan dengan Al Qur’an.
Adapun secara definisi
umum Ulumul Qur’an adalah sejumlah pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an
dan pembahasan itu menyangkut materi-materi yang selanjutnya menjadi
pokok-pokok bahasan Ulumul Qur’an.
Mengenai kemunculan
istilah ulumul qur’an untuk yang pertama kalinya para penulis menyatakan bahwa
Abu Al-Farj Bin Al-Jauzi – lah yang pertama kali memunculkan kata tersebut pada
abad ke-6 H. adapun Az-Zarqani menyatakan bahwa istilah itu muncul pada abad 5
H, yang disampaikan oleh Al-Hufi (w. 430 H) dalam karyanya yang berjudul
Al-Burhan fi Ulum Al-Qur’an. Dengan merujuk kitab Muqaddimatani Fi Ulum
Al-Qur’an yang dicetak tahun 1954 dan disunting oleh Arthur Jeffri, berpendapat
bahwa istilah ulumul qur’an muncul dalam kitab Al-Mabani fi Nazhm Al-Ma’ani
yang ditulis tahun 425 H.
Kitab hasil cetakannya
mencapai 250 halaman itu menyajikan tentang Makki-madani, nuzul al qur’an,
kondifikasi al qur’an, penulisan mushaf, penolakan terhadap berbagai keraguan
yang menyangkut pengodifikasian al qur’an dan penulisan mushaf, jumlah surat
dan ayat, tafsir, takwil, muhkam mutasyabih, turunnya Al-Qur’an dengan Tujuh
Huruf (Sab’ah Ahruf) dan pembahasan lainnya. Lebih lanjutnya syahbah mengkritik
analisis yang dikeluarkan Az-Zarqani, kritiknya itu menyangkut penyebutan
istilah Ulumul Qur’an dalam kitab Al-Burhan Fi Ulumul Qur’an yang pertama kali
muncul. Ia berpendapat bhwa istilah ulumul qur’an sudah muncul sejak
abad 3 H. yaitu ketika Ibn Al-Marzuban menullis kitab yang berjudul Al-Hawi Fi
Ulum Al-Qur’an.
Banyaknya ilmu yang ada
kaitannya dengan pembahasan Al-Qur’an menyebabkan banyak pula pembahasan ruang
lingkup Ulumul Qur’an. Ilmu-ilmu Al-Qur’an mencapai 77.450. hitungan itu
diperoleh dari hasil perkalian jumlah kalimat Al-Qur’an dengan empat karena
tiap-tiap kalimat dalam Al-Qur’an mempunyai empat makna yaitu zhahir, batin,
hadd, dan mathla.
tugas SPI pak mahmud ^_^
No comments:
Post a Comment