Pohon Kurma vs Keluarga Shaleh
Disuatu hari yang sangat terik,
tinggalah sepasang keluarga yang sangat bahagia. Keluarga ini belum memiliki
seorang anak. Namanya Abu Ziyad dan Ummu Salma, mereka adalah sepasang suami
istri yang shaleh, tekun dan sangat rajin membantu sesama. Keluarga ini memliki
kebun Kurma yang sangat subur karena mereka sangat rajin merawat pohon kurma
tersebut.
Pada suatu hari pohon kurma yang
telah lama dirawat tersebut tiba saatnya untuk dipanen. Abu Ziyad dan Ummu
Salma sangat bergembira melihat pohon Kurma yang mereka tanam banyak sekali
buahnya. Wahhh.. ketika ummu Salma berjalan kesalah satu sudut kebun, Ummu
Salma sangat terkejut melihat ada pohon Kurma yang sangat indah, sangat berbeda
dengan pohon kurma yang lainnya, daunya berkilau, batangnya lebih besar dan
nampak sehat, ketika dilihat keatas ternyata buahnya lebih banyak dari pohon
kurma yang lain, rasanya pun lebih manis, gurih dan enak sekali. Ummu Salma
berdecak kagum dan berucap syukur tak henti-henti. Merasa Ge Er Pohon kurma
yang bernama Jamilah ini berkata kepada kawan-kawanya:
“hai kawan-kawan lihatlah ummu
Salma yang shalihah berdecak kagum melihatku, tak henti-hentinya ia memujiku
dengan menyebut nama Tuhan karena hasil buahku paling banyak dan aku paling
menarik diantara kalian... ” teriak Jamilah sang pohon kurma cantik sambil
tersenyum manis didepan kawan-kawanya.
Pohon kurma Labibah menjawab: “
ingat jamilah kamu tidak boleh bangga dulu,, meskipun kita telah berbuah dan
buahmu sangat banyak dan manis kita harus tetap mengkonsumsi pupuk yang pahit
itu dari Abu Ziyad dan istrinya lohhh, agar kita dapat memberikan buah yang
lebih baik dan banyak lagi untuk mereka yang telah merawat kita Jamilah.....”.
Kemudian pohon kurma lain ikut
menjawab serentak:” iyaa betul jamilah..kata labibah betul”
Jamilah menjawab mereka dengan
lantang:
“sudah sepantasnya dong diriku bangga terhadap
pujian Ummu Salma kawan,, lihat diriku yang sempurna dan lihat siapa dirimu dan
kalian semuanya, aku sangat berbeda denganmu, bibitnya pun sangat berbeda sejak
kita ditanam,,, jadi kamu tidak usah mengingatkanku seperti itu. Aku tidak
perlu pupuk yang pahit lagi...” jawab Jamilah dengan tegas sambil
mengipas-kipaskan daun indah sebelah kanan ke dekat wajahnya yang cantik.
Melihat tingkahnya yang angkuh
tersebut pohon kurma yang lain nampak sangat resah dan khawatir. Mereka sebagai
sahabat yang baik hanya mengingatkan harus tetap megkonsumsi pupuk yang pahit
itu setiap hari.
Pohon kurma yang bernama Karim
menyetop diskusi mereka“ sudah, sudahlah kalian tidak usah ribut, Jamilah
sayang,,, kamu harus tetap mengkonsumsi pupuk itu lagi setelah dipanen hari
ini, jika tidak nanti kamu tidak akan menghasilkan buah yang banyak lagi, yang
mereka katakan betul sekali Jamilah,,,”
Jamilah diam dan cuek bebek. Ummu
salma dan abu yazid tengah mengumpulkan buah kurma yang baru dipanen dikemas
siap dijual.
Disebuah gubuk kecil disamping
kebun kurma, nampak Ummu Salma dan Abu Yazid mereka sedang ngobrol terlihat
ceria dan bahagia.
Abu Yazid berkata kepada
istrinya:”alhamdulillah istriku, panen kali ini hasilnya lebih banyak pasti kita akan mendapat keuntungan yang lebih
besar istriku..”
Ummu Salma menjawab: “ia suamiku
ini semua berkat Allah yang telah melimpahkan karuniaNya kepada kita, mungkin
karena saat ini Salma tengah mengandung jadi Allah tambahkan rizqi kita ya
suamiku..”
Abu Yazid kaget mendengar ucapan
ummu Salma: “Ya ampuun, subkhanallah istriku engkau tengah hamil sekarang...?
alhamdulillah akhirnya kita akan memiliki seorang anak..” Abu Yazid
berkaca-kaca sambil tersenyum makin bahagia mendengar istrinya tengah hamil.
Setelah mereka bercakap, mereka
bekerja kembali menyemai pupuk ke tiap pohon kurma dengan terus mengucapkan
dzikir kepada Allah. Satu persatu pohon kurma merasa senang sekali, meskipun
pahit tapi mereka tetap saja mau diberi pupuk yang pahit dan nampak bergembira.
Akan tetapi, tiba saat giliran Jamilah diberi pupuk dia nampak cuek dan tidak
bahagia, Jamilah berpura-pura menerima pupuk tersebut. Setelah Ummu Salma
berlalu dari hadapan Jamilah, Jamilah langsung mengibas-kibaskan daun dan
akarnya agar supaya pupuk yang diberikan jamilah tidak masuk kedalam tubuhnya.
Hal seperti ini terus dilakukanya setiap hari. Teman-temanya nampak sedih
melihat perilaku Jamilah kenapa perilakunya makin aneh. Jamilah dengan Pede
berkata kepada kawan-kawanya
“Hai kawan-kawan aku tidak perlu
menelan pupuk tiap hari seperti kalian masih tetap segar, cantik dan besar,,
pasti aku juga nanti tetap banyak buahnya untuk ummu Salma yang sok alim itu
koq..”
Labibah menjawab:” ya sudah tidak
apa-apa kalau maunya seperti itu, nanti kita lihat saja, kami menelan pupuk
setiap hari berharap agar terus tumbuh menjadi lebih baik dan lebih banyak
buahnya untuk ummu salma dan abu yazid yang shaleh..”
Alhamdullillah dua bulan berikutnya
tibalah saat panen, Ummu Salma yang tengah hamil tujuh bulan pergi ke kebun
Kurma sendiri tanpa suaminya untuk mengecek pohon-pohon yang siap dipanen. Ummu
Salma langsung menuju letak Jamilah berada, karena ia sangat sayang kepada
Jamilah, namun ternyata setelah dilihat Jamilah nampak masih berbunga padahal
dua bulan lalu juga berbunga, tapi kenapa tidak nampak buahnya bahkan sekarang
nampak sedikit kering. Akhirnya Ummu Salma kembali lagi kerumah dengan hati
kecewa. Sesampainya dirumah, ternyata abu Yazid baru berangkat ke kebun dan
mulai memanen buah kurma yang lainya. Ternyata sangat banyak hasil panennya.
Abu Yazid dengan gembira pulang kerumah disambut istrinya. Abu Yazid berkata
kepada istrinya:
“istriku sayang,, sebentar lagi
engkau akan melahirkan, rumah kita sangat kecil, minggu depan saya berencana
menebang pohon Jamilah karena sudah tiga kali tak berbuah sekarang kian
sakit-sakitan, saya hendak menjadikan kayunya untuk atap da dinding kamar anak
kita kelak, bagaimana pendapatmu istriku?”
Ummu Salma tersenyum manis
didepan suaminya, meski Jamilah adalah pohon kesayanganya, namun ummu Salma
sangat menghargai dan menghormati pendapat suaminya: “eumm baiklah suamiku,,
saya senang mendengar pendapatmu suamiku..semoga Allah melancarkan niat baik
kita, amin” ..
Keesokan harinya dikebun kurma
nampak sepi sekali, disudut sana nampak Jamilah sedang merenungkan diri sambil
menangis karena dirinya tidak berbuah, setiap berbunga selalu gagal dan dicuri
oleh kumbang, bahkan dirinya sekarang selalu sakit-sakitan karena tidak
mengkonsumsi pupuk. Teman-temanya senantiasa menghiburnya dengan cerita dan
nyanyian. Melihat teman-temanya yang sangat baik. Jamilah menyesal akan
keangkuhanya. Dulu dia tidak mau mendengarkan masukan kawan-kawanya, Jamilah
tidak mau merasakan pahit ketika diberi pupuk, padahal pupuk itu meskipun pahit
akan tetapi manfaatnya sangat besar untuk kebaikan dirinya.
Pagi –pagi sekali Abu Yazid ke
kebun membawa gergaji hendak menebang pohon kurma, akhirnya tangis haru
meramaikan suasana kebun kurma. Akan tetapi Karim sang pohon kurma pria segera
menguatkan Jamilah, dengan nasehat bahwa:
“ meskipun engkau akan ditebang
engkau tetap dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi keluarga Ummu
Salma yang sangat mencintaimu Jamilah..”pesan karim.” Engkau harus bersyukur
jika ditebang sekarang jamilah, mungkin jika engkau tidak ditebang sekarang,
tubuhmu makin digerogoti hama sehingga tidak bisa memberikan manfaat yang lebih
baik lagi untuk mereka yang shaleh..”
Akhirnya jamilah menyadari, dan
ikhlas ditebang dengan senang hati.
#hikmah dari kisah inspiratif
yang ku ceritakan dengan logatku bercerita kpd adik-adik kecilku di RASdan
temen-temenku semuanya:
Kita tidak hidup didunia ini
sendirian, dalam hidup ini kita harus saling mengingatkan dalam kebaikan,
saling berpesan dan memberikan kritik serta masukan terhadap sesama meski pahit
sekalipun. mengutip ayat 11 surat Ar Ra'du yang artinya :
"Sesungguhnya Allah tiada merubah keadaan suatu kaum sebelummereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan apabla Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tak ada pelindung bagi mereka selain Dia"
“Jadilah pribadi yang mau menerima kritik dan pendapat dari oranglain,
semua itu agar supaya kita bisa terus menjadi pribadi yang senantiasa belajar
terus menerus menjadi pribadi yang semakin baik”. Okeey,, ^_^
No comments:
Post a Comment