CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Translate

Wednesday 5 June 2013

Pohon Kurma yang Angkuh



Pohon Kurma vs Keluarga Shaleh
Disuatu hari yang sangat terik, tinggalah sepasang keluarga yang sangat bahagia. Keluarga ini belum memiliki seorang anak. Namanya Abu Ziyad dan Ummu Salma, mereka adalah sepasang suami istri yang shaleh, tekun dan sangat rajin membantu sesama. Keluarga ini memliki kebun Kurma yang sangat subur karena mereka sangat rajin merawat pohon kurma tersebut.
Pada suatu hari pohon kurma yang telah lama dirawat tersebut tiba saatnya untuk dipanen. Abu Ziyad dan Ummu Salma sangat bergembira melihat pohon Kurma yang mereka tanam banyak sekali buahnya. Wahhh.. ketika ummu Salma berjalan kesalah satu sudut kebun, Ummu Salma sangat terkejut melihat ada pohon Kurma yang sangat indah, sangat berbeda dengan pohon kurma yang lainnya, daunya berkilau, batangnya lebih besar dan nampak sehat, ketika dilihat keatas ternyata buahnya lebih banyak dari pohon kurma yang lain, rasanya pun lebih manis, gurih dan enak sekali. Ummu Salma berdecak kagum dan berucap syukur tak henti-henti. Merasa Ge Er Pohon kurma yang bernama Jamilah ini berkata kepada kawan-kawanya:
“hai kawan-kawan lihatlah ummu Salma yang shalihah berdecak kagum melihatku, tak henti-hentinya ia memujiku dengan menyebut nama Tuhan karena hasil buahku paling banyak dan aku paling menarik diantara kalian... ” teriak Jamilah sang pohon kurma cantik sambil tersenyum manis didepan kawan-kawanya.
Pohon kurma Labibah menjawab: “ ingat jamilah kamu tidak boleh bangga dulu,, meskipun kita telah berbuah dan buahmu sangat banyak dan manis kita harus tetap mengkonsumsi pupuk yang pahit itu dari Abu Ziyad dan istrinya lohhh, agar kita dapat memberikan buah yang lebih baik dan banyak lagi untuk mereka yang telah merawat kita Jamilah.....”.
Kemudian pohon kurma lain ikut menjawab serentak:” iyaa betul jamilah..kata labibah betul”
Jamilah menjawab mereka dengan lantang:
 “sudah sepantasnya dong diriku bangga terhadap pujian Ummu Salma kawan,, lihat diriku yang sempurna dan lihat siapa dirimu dan kalian semuanya, aku sangat berbeda denganmu, bibitnya pun sangat berbeda sejak kita ditanam,,, jadi kamu tidak usah mengingatkanku seperti itu. Aku tidak perlu pupuk yang pahit lagi...” jawab Jamilah dengan tegas sambil mengipas-kipaskan daun indah sebelah kanan ke dekat wajahnya yang cantik.
Melihat tingkahnya yang angkuh tersebut pohon kurma yang lain nampak sangat resah dan khawatir. Mereka sebagai sahabat yang baik hanya mengingatkan harus tetap megkonsumsi pupuk yang pahit itu setiap hari.
Pohon kurma yang bernama Karim menyetop diskusi mereka“ sudah, sudahlah kalian tidak usah ribut, Jamilah sayang,,, kamu harus tetap mengkonsumsi pupuk itu lagi setelah dipanen hari ini, jika tidak nanti kamu tidak akan menghasilkan buah yang banyak lagi, yang mereka katakan betul sekali Jamilah,,,”
Jamilah diam dan cuek bebek. Ummu salma dan abu yazid tengah mengumpulkan buah kurma yang baru dipanen dikemas siap dijual.
Disebuah gubuk kecil disamping kebun kurma, nampak Ummu Salma dan Abu Yazid mereka sedang ngobrol terlihat ceria dan bahagia.
Abu Yazid berkata kepada istrinya:”alhamdulillah istriku, panen kali ini hasilnya lebih banyak  pasti kita akan mendapat keuntungan yang lebih besar istriku..”
Ummu Salma menjawab: “ia suamiku ini semua berkat Allah yang telah melimpahkan karuniaNya kepada kita, mungkin karena saat ini Salma tengah mengandung jadi Allah tambahkan rizqi kita ya suamiku..”
Abu Yazid kaget mendengar ucapan ummu Salma: “Ya ampuun, subkhanallah istriku engkau tengah hamil sekarang...? alhamdulillah akhirnya kita akan memiliki seorang anak..” Abu Yazid berkaca-kaca sambil tersenyum makin bahagia mendengar istrinya tengah hamil.
Setelah mereka bercakap, mereka bekerja kembali menyemai pupuk ke tiap pohon kurma dengan terus mengucapkan dzikir kepada Allah. Satu persatu pohon kurma merasa senang sekali, meskipun pahit tapi mereka tetap saja mau diberi pupuk yang pahit dan nampak bergembira. Akan tetapi, tiba saat giliran Jamilah diberi pupuk dia nampak cuek dan tidak bahagia, Jamilah berpura-pura menerima pupuk tersebut. Setelah Ummu Salma berlalu dari hadapan Jamilah, Jamilah langsung mengibas-kibaskan daun dan akarnya agar supaya pupuk yang diberikan jamilah tidak masuk kedalam tubuhnya. Hal seperti ini terus dilakukanya setiap hari. Teman-temanya nampak sedih melihat perilaku Jamilah kenapa perilakunya makin aneh. Jamilah dengan Pede berkata kepada kawan-kawanya
“Hai kawan-kawan aku tidak perlu menelan pupuk tiap hari seperti kalian masih tetap segar, cantik dan besar,, pasti aku juga nanti tetap banyak buahnya untuk ummu Salma yang sok alim itu koq..”
Labibah menjawab:” ya sudah tidak apa-apa kalau maunya seperti itu, nanti kita lihat saja, kami menelan pupuk setiap hari berharap agar terus tumbuh menjadi lebih baik dan lebih banyak buahnya untuk ummu salma dan abu yazid yang shaleh..”
Alhamdullillah dua bulan berikutnya tibalah saat panen, Ummu Salma yang tengah hamil tujuh bulan pergi ke kebun Kurma sendiri tanpa suaminya untuk mengecek pohon-pohon yang siap dipanen. Ummu Salma langsung menuju letak Jamilah berada, karena ia sangat sayang kepada Jamilah, namun ternyata setelah dilihat Jamilah nampak masih berbunga padahal dua bulan lalu juga berbunga, tapi kenapa tidak nampak buahnya bahkan sekarang nampak sedikit kering. Akhirnya Ummu Salma kembali lagi kerumah dengan hati kecewa. Sesampainya dirumah, ternyata abu Yazid baru berangkat ke kebun dan mulai memanen buah kurma yang lainya. Ternyata sangat banyak hasil panennya. Abu Yazid dengan gembira pulang kerumah disambut istrinya. Abu Yazid berkata kepada istrinya:
“istriku sayang,, sebentar lagi engkau akan melahirkan, rumah kita sangat kecil, minggu depan saya berencana menebang pohon Jamilah karena sudah tiga kali tak berbuah sekarang kian sakit-sakitan, saya hendak menjadikan kayunya untuk atap da dinding kamar anak kita kelak, bagaimana pendapatmu istriku?”
Ummu Salma tersenyum manis didepan suaminya, meski Jamilah adalah pohon kesayanganya, namun ummu Salma sangat menghargai dan menghormati pendapat suaminya: “eumm baiklah suamiku,, saya senang mendengar pendapatmu suamiku..semoga Allah melancarkan niat baik kita, amin” ..
Keesokan harinya dikebun kurma nampak sepi sekali, disudut sana nampak Jamilah sedang merenungkan diri sambil menangis karena dirinya tidak berbuah, setiap berbunga selalu gagal dan dicuri oleh kumbang, bahkan dirinya sekarang selalu sakit-sakitan karena tidak mengkonsumsi pupuk. Teman-temanya senantiasa menghiburnya dengan cerita dan nyanyian. Melihat teman-temanya yang sangat baik. Jamilah menyesal akan keangkuhanya. Dulu dia tidak mau mendengarkan masukan kawan-kawanya, Jamilah tidak mau merasakan pahit ketika diberi pupuk, padahal pupuk itu meskipun pahit akan tetapi manfaatnya sangat besar untuk kebaikan dirinya.
Pagi –pagi sekali Abu Yazid ke kebun membawa gergaji hendak menebang pohon kurma, akhirnya tangis haru meramaikan suasana kebun kurma. Akan tetapi Karim sang pohon kurma pria segera menguatkan Jamilah, dengan nasehat bahwa:
“ meskipun engkau akan ditebang engkau tetap dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi keluarga Ummu Salma yang sangat mencintaimu Jamilah..”pesan karim.” Engkau harus bersyukur jika ditebang sekarang jamilah, mungkin jika engkau tidak ditebang sekarang, tubuhmu makin digerogoti hama sehingga tidak bisa memberikan manfaat yang lebih baik lagi untuk mereka yang shaleh..”
Akhirnya jamilah menyadari, dan ikhlas ditebang dengan senang hati.
#hikmah dari kisah inspiratif yang ku ceritakan dengan logatku bercerita kpd adik-adik kecilku di RASdan temen-temenku semuanya:
Kita tidak hidup didunia ini sendirian, dalam hidup ini kita harus saling mengingatkan dalam kebaikan, saling berpesan dan memberikan kritik serta masukan terhadap sesama meski pahit sekalipun.  mengutip ayat 11 surat Ar Ra'du yang artinya :
"Sesungguhnya Allah tiada merubah keadaan suatu kaum sebelummereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan apabla Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tak ada pelindung bagi mereka selain Dia" 
“Jadilah pribadi yang mau menerima kritik dan pendapat dari oranglain, semua itu agar supaya kita bisa terus menjadi pribadi yang senantiasa belajar terus menerus menjadi pribadi yang semakin baik”.  Okeey,, ^_^

No comments:

Post a Comment