Pelajaran
dari perjalanan 3 provinsi dlm 3 hari: Seorang temanku membuat
penelitian kecil-kecilan ttg alumni beberapa lembaga pendidikan, ia
ambil data acak di daerah jabodetabek. Menurut temanku, yang mendapatkan
gelar magister di London UK, kebanyakan lulusan sekolah di Indonesia
berjiwa job oriented, alis setelah lulus adalah mencari pekerjaan. Maka
lahir dan tumbuh suburlah lembaga-lembaga pendidikan
yg menyiapkan siswanya untuk menjadi masyarakat pekerja. Baik tingkat
sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Bahkan fenomena itu diikuti
oleh banyak lembaga pendidikan pondok pesantren, dgn mendirikan
sekolah-sekolah kejuruan (baca: job skill), yang sejatinya pesantren
menyiapkan generasi pemimpin. Ia membuat perbandingan dengan lembaga
pendidikan di Inggris. Menurutnya, kebanyakan pelajar Inggris juga
melakukan hal yg sama dgn pelajar di Indonesia. Hanya saja, kebanyakan
para pelajar bekerja sambil terus belajar. Biasanya mereka bekerja
apapun, dari cuci piring di cafe, hingga pekerjaan2 professional. Yang
penting bagi mereka, bisa terus melanjutkan belajar, baik program
magister hingga doktor. Jadi, bekerja bagi kebanyakan mereka bukan
sebagai tujuan, tapi menjadi bahan bakar untuk terus belajar. Uniknya,
cara berfikir seperti itu bukan hanya dilakukan oleh pelajar miskin,
tapi mereka yg mempunyai org tua yg kaya juga seperti itu, alias tidak
mengenal gengsi. Ya, mereka mengamalkan ajaran kekayaan Robert Tiyosoki
untuk berpindah dari quadran kiri ke quadran kanan. Temanku membuat
sedikit catatan, di Indonesia juga ada pelajar yang cara berfikirnya
seperti pelajar di Inggris, namun jumlahnya sangat sedikit jika
dibandingkan dengan mayoritas pelajar di Indonesia. Menurut temanku,
pelajar Indonesia yg cara berfikirnya tidak job oriented, kebanyakan
mereka menjadi pimpinan-pimpinan perusahaan, pemimpin lembaga nasional,
pimpinan perguruan tinggi, mendirikan lembaga pendidikan, dan lainnya
dimana ia menjadi pemimpin.
Penjelasan temanku ini membuat saya semakin semangat untuk terus belajar. Tidak usah memikirkan mau jadi apa nanti. Yang penting bekerja dan terus belajar.
Penjelasan temanku ini membuat saya semakin semangat untuk terus belajar. Tidak usah memikirkan mau jadi apa nanti. Yang penting bekerja dan terus belajar.
No comments:
Post a Comment