Oktoberku,
Ada dedaunan mengering bersiap gugur terhempas angin
Berjatuhan dihalaman rumahmu
Kala malam menjelang, aku terpekur menatap langit
berharap Dia melihat keresahanku
Kala pagi menjelang, aku bersimpuh menunduk sendu, hilang harap
Lalu matahari bersinar, menghangatkan jiwa yang merasa dingin dan hampa
memberi hangat dengan tulusnya, tanpa berharap semua mata kagum melihatnya atau semua kata terlahir untuk memujinya
Tersadar aku selalu meminta tanpa terpikir untuk memberi
Itu dulu
......
Setelahnya
Doa-doa menuju langit, diiringi pengharapan mereka akan kembali
ke bumi sebagai takdir
Lalu
Tuhan sungguh Maha Pengasih,
Saat ku meminta seorang yang biasa, Dia merelakan Malaikat-Nya untuk menemaniku
Disaat orang menyangka dan sibuk dengan sangkaannya, kau datang bertanya dan percaya.
Disaat orang menyerah dan melepaskan tangan, Kau datang mengulurkan tangan dan mengajariku berjalan.
Kuputuskan
Menjabat tanganMu adalah bentuk berbaik sangkaku kepada Tuhanku.
Semoga inilah hujan doa dari langit,
Yang akhirnya kembali ke bumi sebagai takdir
Semoga ...
Karena kita tak pernah tau..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment